Tabloid dia

Kamis, 16 Juni 2011

Festival budaya lampu colok


 Ribuan lampu colok berbahan kaleng bekas dengan bahan bakar minyak tanah menerangi sejumlah pemukiman penduduk di Pulau tanjungbalai Karimun , Provinsi Kepulauan Riau.

Cahaya kemerahan dari api lampu colok menimbulkan suasana semarak beberapa jalan dan pemukiman penduduk

Setiap pemukiman penduduk terdapat ratusan lampu colok berjejer bergelantungan pada seutas kawat ditopang tiang kayu di kiri kanan jalan.

Keindahan festival semakin terasa dengan bermunculannya gapura lampu colok yang didirikan warga sejak H-10 Lebaran.

"Ini merupakan salah satu budaya yang sudah turun temurun dilaksanakan sejak kita kecil-kecil dulu. Dan saat ini adalah upaya kita untuk mempertahankan dan melestrikan budaya itu. Mudah-mudahan tidak hilang di bumi Melayu," dan diagendakan perlombaan lampu colok setiap tahun oleh pemerintah kabupaten karimun.

warga setempat membuat gapura-gapura tersebut dibuat dengan menggunakan kawat dan kayu-kayu penyangga membentuk miniatur mesjid atau kubah mesjid dengan tinggi 25 Meter. Persiapan membangun gapura itu dilakukan sejak awal puasa, dengan menggunakan dana iuran warga / pemuda setempat tanpa ada bantuan dari instansi pemerintah.

Warga banyak yang berkeliling kota dengan kendaraan roda dua maupun empat guna menikmati indahnya festival lampu colok yang digelar setiap bulan Puasa, yang berjejer sepanjang dua kilometer.

``Pemasangan lampu colok sudah menjadi tradisi tahunan menyambut malam tujuh likur (malam 27 Ramadhan), atau `Malam ``lailatul qadar`` merupakan malam turunnya malaikat yang disambut warga dengan menerangi rumah dan jalan-jalan dengan lampu pelita,``   Warga  bergotong royong membuat lampu colok dengan memanfaatkan kaleng-kaleng bekas yang kemudian diberi sumbu dengan bahan bakar minyak tanah diperoleh dari dana yang dikumpulkan warga secara sukarela.

untuk memenangkan Lampu colok ini biasanya digunakan sekitar 3.000 kaleng bekas, dan diperkirakan akan menghabiskan sembilan drum minyak tanah hingga malam lebaran nanti."

Penilaian lomba ini, didasarkan pada keindahan dan keserasian gapura colok yang didirikan warga.

Pemenang pertama akan mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta, pemenang kedua Rp9 juta, ketiga Rp8 juta, keempat Rp6 juta serta pemenang kelima Rp5 juta. ***

>> berbagai sumber & ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar